Cara Menulis Laporan Harian Gerontik



 Contoh Laporan Harian Gerontik
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN GERONTIK
PERTEMUAN I : Day, D/M/Y
A.      Latar Belakang
Menjadi tua (menua) adalah suatu proses kemunduran fungsi organ-organ tubuh yang progresif. Proses ini yang sering disebut sebagai homeostenosis, mulai terlihat pada umur sekitar 30 tahun berjalan secara bertahap dan progresif. "Penurunan fungsi ini berjalan secara independen dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, nutrisi, kebiasaan hidup, selain oleh faktor genetik, (Isbagio, , 2006)
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan seni keperawatan yang berbentuk bio, psiko, sosio dan spiritual yang komprehensif yang ditujukan pada klien lansia yang sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Dalam keperawatan gerontik perawat berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan, pendidikan klien, motivator, advokasi klien dan konselor.
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita                          (Constantinide,1994).
Keperawatan gerontik berkisar pada pengkajian kesehatan dan status fungsional lansia, diagnosa, perencanaan, dan implementasi perawatan dan pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi, dan mengevaluasi keefektifan perawatan tersebut (Potter & Perry, 2005). Adapun keperawatan gerontik dimulai dengan pengkajian sebagai tahap pertama dimana seorang perawat memperoleh informasi secara  lengkap dan komprehensif, sehingga masalah kesehatan yang sedang di hadapi klien dapat di atasi. Data yang dikumpulkan dalam pengkajian pada pertemuan pertama dengan klien adalah pada fase orientasi harus diutamakan dalam hubungan saling percaya antara perawat dengan klien hingga tercipta hubungan teraupetik yang baik.
Pada pertemuan pertama, perawat ingin melakukan pengkajian keperawatan pada lansia yang berada di desa ABCD Kec EFGH Kab IJKL untuk mengumpulkan data yang berfungsi untuk merumuskan masalah-masalah yang akan muncul pada lansia tersebut. Pengkajian yang akan perawat kaji meliputi data biografis lansia, riwayat keluarga, riwayat pekerjaan, lingkungan hidup, rekreasi dan hiburan, sumber/ sistem pendukung yang digunakan, status kesehatan saat ini, status kesehatan masa lalu, riwayat penggunaan obat-obatan, pola kebiasaan lansia, dan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan sistem persarafan, pemeriksaan sistem kardiovaskuler, pemeriksaan sistem gastrointestinal, pemeriksaan sistem urinaria, pemeriksaan sistem integumen, pemeriksaan sistem muskuloskeletal, pemeriksaan sistem penginderaan, pengkajian faktor resiko jatuh, pengakajian spiritual, pengkajian psikososial, pengkajian keseimbangan dan pengkajian fungsional klien menggunakan KATZ Indeks /  Barthel Indeks serta pengkajian status mental gerontik menggunakan short Portable Mental Status Quesioner (SPSMQ) atau Mini Mental Status Exam (MMSE).

B.     Rencana Keperawatan
1.      Diagnosa Keperawatan           .
Belum dapat ditetapkan karena pengkajian baru akan dilakukan.

2.      Tujuan Umum
Untuk mendapatkan data umum dan   informasi mengenai kondisi klien.

3.      Tujuan Khusus
 Selama 1 x 45 menit kunjungan, perawat  dapat mengumpulkan data melalui pengkajian yang meliputi :
a)      Data biografis lansia
b)      Riwayat keluarga
c)      Riwayat pekerjaan
d)     Lingkungan hidup
e)      Rekreasi dan hiburan
f)       Sumber/ sistem pendukung yang digunakan
g)      Status kesehatan saat ini
h)      Status kesehatan masa lalu
i)        Riwayat penggunaan obat-obatan
j)        Pola kebiasaan lansia
k)      Pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan sistem persarafan, pemeriksaan sistem kardiovaskuler, pemeriksaan sistem gastrointestinal, pemeriksaan sistem genitourinaria, pemeriksaan sistem integumen, pemeriksaan sistem muskuloskeletal, pemeriksaan sistem penginderaan
l)        Pengkajian faktor resiko jatuh,
m)    Pengakajian spiritual
n)      Pengkajian psikososial
o)      Pengkajian keseimbangan dan pengkajian fungsional klien menggunakan KATZ Indeks /  Barthel Indeks
p)      Pengkajian status mental gerontik menggunakan short Portable Mental Status Quesioner (SPSMQ) atau Mini Mental Status Exam (MMSE)

C.    Rancangan Kegiatan
1.      Topik               : Pengkajian perawatan gerontik
2.      Metode            : Wawancara
3.      Media              : Format pengkajian
4.      Waktu             : 45 menit
D.       Strategi Pelaksanaan
No
Alokasi Waktu
Kegiatan
1.
15.00 – 15.10 WIB
Fase orientasi
·         Mengucapkan salam
·         Membuat kontrak waktu
·         Menjelaskan maksud dan bagian interaksi
2.
15.10  – 15.30 WIB
Fase kerja
·         Melakukan pengkajian keperawatan gerontik pada lansia
3.
15.30 – 15.45 WIB
Fase terminasi
·         Membuat kesimpulan hasil pertemuan
·         Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya
·         Mengucapkan salam

E.           Kriteria Evaluasi
1.      Evaluasi struktur
·         Tersedia format pengkajian.
·         Adanya kontrak waktu antara perawat dan lansia
2.      Evaluasi proses
·         Klien (lansia) mengikuti kegiatan dalam interaksi secara penuh selama 45 menit
·         Klien (lansia) aktif memberikan jawaban/ data yang di tanyakan/ dikaji oleh perawat
3.      Evaluasi hasil
·           Klien (lansia) dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengkajian keperawatan gerontik
·           Klien (lansia) dapat menceritakan riwayat penyakitnya.

Comments

Popular Posts